MEMBACA KUNCI KEBERHASILAN
MEMBACA
KUNCI KEBERHASILAN
(tulisan untuk majalah sarunk)
Assalamu’alaikum..wr..wb..
Salam bahagia untuk sahabat Sarung
Magazine semua, saya hadir disini ingin mencoba untuk menulis sesuatu untuk
berbagi kepada sahabat semua. Tema yang
saya angkat ialah “Membaca: Kunci Keberhasilan”. So, apabila sahabat Sarung
Magazine semua ingin berhasil, maka mulailah untuk membaca dan salah satunya
membaca tulisan saya ini sampai selesai yang Insya Allah akan
bermanfa’at bagi sahabat semua.
Jika sekarang saya bertanya kepada
sahabat semua : “Apakah hidup anda ingin berhasil?”. Pasti semua akan serempak
menjawab “iya”. Kunci keberhasilan ialah dengan kita mempunyai ilmu dan untuk
mendpatkan ilmu dalam kutipan hadits Abi Jamroh pada hadits ke 9 disebutkan
bahwasannya ilmu
didapat dengan belajar.
Kata belajar disini dalam musyawaroh
madrasah, santri Dar Al Tauhid mengartikannya sangat luas, diantaranya
dengan sekolah, membaca, mendengarkan, bertanya, dari pengalaman, kritis dan
lain sebagainya. Satu diantaranya akan saya coba paparkan, yaitu membaca.
Dengan alasan melihat dari sekian banyak orang yang berhasil, mereka semua
sangat rajin membaca. Salah satu contohnya, sahabat semua pasti mengenal sosok
Thomas Alfha Edisson yang berhasil menemukan lampu pijar yang manfa’atnya terasa
sampai sekarang itu kan. Menurut sejarah ia tidak sekolah dan dikurung di
sebuah kamar kecil, tapi Kang Thomas tidak hanya diam dan pasrah. Dalam kamar ia
membaca begitu banyak buku sehingga tanpa sekolahpun dia mengetahui ilmu-ilmu
yang dipelajari disekolah, malahan ia
lebih pandai dari anak sekolah seusianya
kala itu.
Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu
yang baru dan mengingatkan kembali ilmu yang telah kita dapat sebelumnya.
Sebegitu pentingya sampai-sampai wahyu yang pertama yang diturunkan oleh Allah
SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril ialah perintah untuk
membaca yaitu Al-Qur’an Surat Al ‘Alaq ayat 1-5 yang berbunyi
Artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang telah menciptakan. (2) Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah. (4) Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis) (5) Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Seorang alim tafsir yang bernama Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam kitab tafsirnya yang berjudul “Tafsirul Qur`anil ‘Azhim” : “Ayat Al Qur`an yang paling pertama turun adalah ayat-ayat mulia yang memiliki berkah ini. Ayat-ayat ini adalah rahmat pertama yang mana dengannya Allah merahmati para hamba dan merupakan kenikmatan pertama yang Allah berikan kepada mereka.
Ilmu terkadang terdapat di dalam akal pikiran, terkadang di lisan, terkadang di tulisan tangan. Akal, lisan, dan tulisan. Tulisan selalu berkaitan dengan dua hal lainnya, tidak sebaliknya “Tapi dalam sejarah diceritakan bahwa Nabi itu orang yang tidak bisa membaca, bagaimana”. Ya memang, tapi itu seorang Nabi yang ilmunya langsung turun dari Allah SWT. dzat yang maha mengetahui dan maha memberi. Dan dibalik semua itu pasti ada hikmahnya. Sedangkan kita siapa, nabi? Terus apakah kita hanya menunggu datangnya sebuah keajaiban, mimpi kali ye.
Seorang alim tafsir yang bernama Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam kitab tafsirnya yang berjudul “Tafsirul Qur`anil ‘Azhim” : “Ayat Al Qur`an yang paling pertama turun adalah ayat-ayat mulia yang memiliki berkah ini. Ayat-ayat ini adalah rahmat pertama yang mana dengannya Allah merahmati para hamba dan merupakan kenikmatan pertama yang Allah berikan kepada mereka.
Ilmu terkadang terdapat di dalam akal pikiran, terkadang di lisan, terkadang di tulisan tangan. Akal, lisan, dan tulisan. Tulisan selalu berkaitan dengan dua hal lainnya, tidak sebaliknya “Tapi dalam sejarah diceritakan bahwa Nabi itu orang yang tidak bisa membaca, bagaimana”. Ya memang, tapi itu seorang Nabi yang ilmunya langsung turun dari Allah SWT. dzat yang maha mengetahui dan maha memberi. Dan dibalik semua itu pasti ada hikmahnya. Sedangkan kita siapa, nabi? Terus apakah kita hanya menunggu datangnya sebuah keajaiban, mimpi kali ye.
Masih teringat di benak saya, ketika
dalam perjalanan menuju kampus yang waktu itu saya bersama teman saya Nidzom berangkat
bareng bersama K.H. Marzuki Wahid dengan
menggunakan mobil milik beliau,
beliau berkata yang intinya seperti ini : “bapak jamin kalian akan menjadi
orang yang berhasil dan sukses dengan syarat rajin dan sering membaca buku,
bapak juga sampai sekarang masih sering membaca koq”. Tuh debgar gak, beliau saja
sampai menjamin, ini berarti membaca sangat penting. Dalam perkataanya juga
beliau menceritakan bagaimana kehidupan orang-orang yang sekarang berhasil itu
semua disebabkan dengan membaca. Di lain waktu beliau juga pernah menceritakan
bahwa sosok Presiden ke-4 kita yaitu Bapak K.H.
Abdurrahman Wahid yang lebih kita akrab dengan sebutan Gus Dur merupakan sosok orang yang sangat rajin membaca. Jika
sebagian orang menilai bahwa Gus Dur itu sering hanya duduk dan bahkan sampai
tertidur, tapi menurut K.H. Marzuki
Wahid Gus Dur tidak seperti itu, dibalik penilaian orang tentang itu semua
sebenarnya Gus Dur sedang membaca buku dengan menggunakan alat bantu berupa
e-book. Maka tidaklah heran jikalau ada orang yang bercerita kepada Gus Dur masalah
buku baru dan kemudian Gus Dur menanggapinya dengan begitu tahu betu detail
buku itu seperti apa seolah-olah dia sudah membacanya, ya memang faktanya
begitu.
So, sahabat Sarung Magazine semua yang
ingin berhasil, setelah membaca contoh di atas maka rajinlah untuk membaca, apa
saja yang penting bisa dibaca dan bermanfa’at. “ah males”, silahkan saja sob, saya
tidak memaksa anda untuk membaca tapi bagaimana dengan perintah pada wahyu
pertama? Jika anda malas walaupun hanya sekedar untuk membaca maka saya ucapkan
“selamat hidup dalam dunia kebodohan dan kegelapan”, serta lebih dari itu
sahabat semua akan jadi orang yang gaptek
dan ketinggalan zaman dan yang lebih parah lagi jika kita bergaul dengan
orang-orang yang berpendidikan dan sering membaca maka anda hanya akan diam
seribu bahasa dan terlihat bodoh, karena untuk nyambung dengan obrolan mereka anda tidak bisa karena anda kurang
wawasan. Bisa-bisa kita akan kehilangan teman.
Sebenarnya kita semua tidak harus menghabiskan waktu yang lama dalam
sehari untuk membaca. Minimal dalam sehari 3 jam kita membaca buku, “ah lama
banget, membosankan” ya maksudnya jangan 3 jam sekaligus, kita bisa mengaturnya
misalkan pagi 1 jam, siang 1 jam dan malam 1 jam. “Kayak minum obat saja” ya
emang, supaya penyakit malas kita sembuh. Jika masih keberatan kita mulai
perlahan sob, tidak usah membaca terlalu lama dulu yang penting kita terbiasa.
Karena ketika kita belum terbiasa maka akan susah untuk bisa mengaturnya, tapi
ketika kita sudah terbiasa maka kita akan bisa, malahan kalau kita sudah
terbiasa terus kita tidak melakukannya kita akan merasa dalam hidup kita ada
yang kurang gimanaaa gitu. Seperti yang di ungkapakan Pa Asep Syaifulloh –Guru Madrasah Dar Al Tauhid- dalam basa jawa
ketika mengajar di kelas saya yaitu: “baka
durung biasa abot, baka wis biasa gampang, baka wis biasa nuli ora dilakoni
camplang”.
Sekarang mari kita coba hitung, bagaimana kalau kita hanya menghabiskan
banyak waktu untuk tidur. Misal sehari
katakanlah kita tidur selama 11 jam, maka bisa dibayangkan berapa waktu yang
kita gunakan percuma begitu saja hanya untuk tidur dalam seminggu, sebulan dan
berapa kalau setahun? Maka bisa kita hitung dalam setahun kita menggunakan
sedikitnya 4.015 jam ( jika setahun
terdapat 365 hari) untuk tidur saja, rugi banget sob. Sekarang berbeda halnya misalkan
kita kurangi waktu tidur kita dalam sehari, 3 jam saja untuk membaca, maka hitungannya
dalam satu tahun kita akan membaca selama 1.095
jam, woww... bisa dibayangkan bukan berapa buku yang kita baca dan berapa
ilmu yang kita dapatkan dan tentunya peluang kita untuk hidup berhasil akan
semakin besar dengan ilmu yang kita miliki.
So, apakah sahabat Sarung Magazine semua
benar-benar ingin berhasil, mulailah untuk membiasakan diri membaca. Atau anda
masih ingin hidup apa adanya saja dan menunggu pesawat terbang lewat terus
teriak “berikan aku uang satu karung!” atau hanya menunggu keajaiban datang,
memang anda siapa? Ya jalan kita memang sudah ditentukan baik dan buruknya.
Tapi tidak ada sejarah yang mengatakan bahwa orang malas itu akan mendapatkan keberhasilan. Hidup anda
ya anda sendiri yang menentukan kemana anda ingin pergi.
Terima kasih telah meluangkan waktunya
untuk membaca, berbahagia dan bersemangatlah karena ini merupakan langkah anda
menuju keberhasilan. Tidak lupa saya juga mohon maaf apabila dalam tulisan saya
ini terdapat kesalahan dan tidak bekenanan di hati sahabat semua, saya bukan
bermaksud menjadi orang yang sok pintar karena saya juga masih belajar. Dan
saya akhiri tulisan ini dengan satu kalimat “Takdir
saya memang telah ditentukan, tapi saya tidak mau jadi orang yang bodoh dan
merugi yang tidak bermanfa’at dengan hanya berdiam diri menuggu keajaiban”.
Allah maha mengetahui.
Wassalamu’alaikum..wr..wb..
Komentar
Posting Komentar