Panen Padi
panas terik matari hari ini sungguh gila
tak kuat aku menahannya hanya dengan topi di kepala
apalagi debu di depan semakin riuh saja
aku belokkan saja motorku ini ke arah sawah..
ah tidak, jalanannya tak bersahabat
namun itu lebih baik dari pada harus berurusan dengan debu dan asap mobil yang jahat
aku pelankan saja motorku ini biar tak sekarat
sekalian biar aku bisa merasakan angin pesawahan yang sungguh nikmat
kebenaran sekali hari ini sedang ada panen padi
sambil terus berjalan kuperhatikan para petani
sebagian dari mereka sudah beristirahat menepi
terlihat memang kepegalan dari wajahnya, namun mereka tetap berseri
aku hentikan motorku barang 10 menit untuk berbincang
nampaknya panen ini membuat mereka senang
bagaimana tidak, semua padi mereka menguning dengan matang
dan hasilnya pun sesuai dengan apa yang mereka harapkan
dia punya tiga orang anak yang semuanya masih duduk di bangku sekolah
hasil panen ini sebagian besar digunakan untuk keperluan anak-anaknya
dia harus hilangkan semua rasa pegal dan lelah
supaya anak-anaknya bisa tetap sekolah yang kelak menjadi orang hebat yang bisa membanggakan dirinya
pak tani itu menawariku ikut makan siang
di bukanya makanan yang sudah tersedia dalam rantang
berisi nasi, sayur asam, ikan asin, sambal dan lalapan kacang panjang
aku malu untuk ikut makan, porsi yang tak banyak itu harus membuat mereka kenyang
sang bapak membagi bekal itu untuk rata dengan istri dan dua anaknya yang sedang libur sekolah
sekali lagi si bapak menawariku untuk makan dengannya
sekali lagi aku menolaknya dengan alasan aku sudah makan tadi di rumah
aku lihat mereka sungguh lahap menyantap bekalnya
ah, suasana seperti ini yang selalu aku ribdukan
masa kecil di mana aku pun sering merasakan
makan satu keluarga di tengah angin sawah yang menyejukkan
dengan obrolan asyik yang menyenangkan
setelah mereka selesai makan, aku pamit untuk pulang
sebenarnya masih banyak yang ingin aku saksikan dan perbincangkan
namun waktu yang yang aku punya memaksaku untuk pulang
dengan wajah berseri mereka mempersilahkan aku pulang
tak kuat aku menahannya hanya dengan topi di kepala
apalagi debu di depan semakin riuh saja
aku belokkan saja motorku ini ke arah sawah..
ah tidak, jalanannya tak bersahabat
namun itu lebih baik dari pada harus berurusan dengan debu dan asap mobil yang jahat
aku pelankan saja motorku ini biar tak sekarat
sekalian biar aku bisa merasakan angin pesawahan yang sungguh nikmat
kebenaran sekali hari ini sedang ada panen padi
sambil terus berjalan kuperhatikan para petani
sebagian dari mereka sudah beristirahat menepi
terlihat memang kepegalan dari wajahnya, namun mereka tetap berseri
aku hentikan motorku barang 10 menit untuk berbincang
nampaknya panen ini membuat mereka senang
bagaimana tidak, semua padi mereka menguning dengan matang
dan hasilnya pun sesuai dengan apa yang mereka harapkan
dia punya tiga orang anak yang semuanya masih duduk di bangku sekolah
hasil panen ini sebagian besar digunakan untuk keperluan anak-anaknya
dia harus hilangkan semua rasa pegal dan lelah
supaya anak-anaknya bisa tetap sekolah yang kelak menjadi orang hebat yang bisa membanggakan dirinya
pak tani itu menawariku ikut makan siang
di bukanya makanan yang sudah tersedia dalam rantang
berisi nasi, sayur asam, ikan asin, sambal dan lalapan kacang panjang
aku malu untuk ikut makan, porsi yang tak banyak itu harus membuat mereka kenyang
sang bapak membagi bekal itu untuk rata dengan istri dan dua anaknya yang sedang libur sekolah
sekali lagi si bapak menawariku untuk makan dengannya
sekali lagi aku menolaknya dengan alasan aku sudah makan tadi di rumah
aku lihat mereka sungguh lahap menyantap bekalnya
ah, suasana seperti ini yang selalu aku ribdukan
masa kecil di mana aku pun sering merasakan
makan satu keluarga di tengah angin sawah yang menyejukkan
dengan obrolan asyik yang menyenangkan
setelah mereka selesai makan, aku pamit untuk pulang
sebenarnya masih banyak yang ingin aku saksikan dan perbincangkan
namun waktu yang yang aku punya memaksaku untuk pulang
dengan wajah berseri mereka mempersilahkan aku pulang
Komentar
Posting Komentar