Ketika Lelah
Lelah, kata yang bisa saja indah tapi satu sisi ia juga terkadang sangat menyebalkan. Kini aku sedang mengalami nasib yang kedua, gara-garanya adalah terlalu sering dipermainkan, itu kata temanku meski aku tak pernah merasa dipermainkan. Katanya dunia layaknya pasar malam yang sedang aku singgahi ini, sibuk dengan permainan hanya demi satu kata, "menarik".
Kenapa pasar malam tanyaku, bukan disana bukan hanya tentang permainan. tapi tentang bagaimana orang bertaha hidup. Tentang orang yang memilih hidup di malam hari demi menghidupi keluarga yang ia cintai.
Kenapa kau tidak melihat dari sisi lain? kenapa seolah semua yang berbau hiburan seolah selalu negatif.
"Tapi pada kenyataannya lebih banyak yang negatif. Lihatlah para muda-mudi itu. Apa yang mereka cari dan apa yang mereka dapatkan? bukankah lebih baik ia belajar di rumahnya, atau melakukan hal lain yang lebih bermanfaat?" temanku ini tak mau kalah.
"Kau ini, lalu apa yang sedang kita lakukan disini?" tanyaku balik.
"Loh kita kan beda, kita sedang lelah dan kebetulan berhenti disini karena mencari minuman toh?" balasnya.
"Bisakah kau anggap mereka juga orang-orang yang sedang lelah!" jawabku.
"ya bisa saja, tapi kelihatanya tidak," ia tetap sama, tidak mau kalah alias karwek.
"ya bisa saja, tapi kelihatanya tidak," ia tetap sama, tidak mau kalah alias karwek.
Komentar
Posting Komentar