Ketika Sepi

Setelah satu bulan penuh menjalankan tugasku sebagai instruktur BLK, aku kembali dengan kegiatan satu bulan sebelumnya. sayangnya kembai tidak selalu sama. Jangankan satu bulan, setiap detik ada perubahan. Toko online yang aku andalkan sebagai sarana mencari uang kini terpuruk setelah satu bulan aku abaikan. Uang penghasilan dari toko yang bisa membantu banyak orang kini berkurang. semoga aku bisa tetap membantu dalam kondisi meski toko sedang tidak sehat. Saat ini, toko lebih terpuruk dari keadaan yang pernah aku anggap terpuruk dulu. Aku ditinggalkkan pelanggan yang tidak punya cukup waktu untu menunggu.

Menunggu satu bulan tentu menyebalkan, orang-orang yang biasa meminta bantuanku kini pergi, menganggap aku terlalu sibuk, meski aku sesekali masih sempat membantu, namun seringnya meminta maaf karena aku tak cukup waktu. Konten-konten untuk youtube ikut terpinggirkan. Aku kehilangan waktu malam produktifku demi aktifitas pagi.

Waktu menuntutku memilih prioritas, waktu juga menunda semua mimpi, beberapa kesempatan aku lewatkan hanya demi fokus ke satu pekerjaan yang memang mengharuskan aku seperti itu. Karaena aku ingin memaksimalkan tanggung jawab yang aku punya. Aku tak menyesalinya, aku justru sangat berterima kasih kepada diriku yang bisa menyelesaikan tanggung jawab itu dengan baik. Sungguh, tak ada sesal sedikitpun.

Kata sesal tidak bisa mengubah keadaan, menyesali sesuatu hanya membuat menjadi lebih kesal. Dua hari aku menepi, tidak mau menyesali hanya ingin istirahat sebentar. Hari ini aku telah memulai kembali, merangkai usaha-usaha untuk impian yang aku inginkan. Malam ini di antara sepi  aku ingin mengucapkan terima kasih kepadaku yang tak ikut terpuruk, terima kasih karena meski kehilangan banyak hal tak membuat aku terpuruk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Cara Jatuh Cinta Pada Buku

Introspeksi