Menjadi Sunyi
Mesin waktu yang bisa digunakan untuk kembali ke masa lalu hanya sebuah ilusi, atau pun jika ada yang bercerita sesorang datang dari masa depan itu tak lebih dari sensasi. Nyatanya kalau ada dari dulu pasti semua sudah dipasarkan hari ini.
Penemuan teknologi canggih pasti butuh biaya banyak dan tidak mungkin mereka tidak mengharapakan biaya itu kembali, pastinya ingin balik modal toh. Kembali ke masa lalu jelas melanggar hukum alam. Jangankan ke masa lalu yang jauh, manusia tidak bisa mengulang ketika memasukan sambal ke dalam makanan. Mesti menyesal karena rasa pedas tapi ya bagaimana lagi. Sesuatu yang sudah lewat tak bisa terulang.
Waktu berjalan dengan pasti, matahari akan terlihat kembali terbit dari timur setelah bumi selesai berputar sesuai hukum alam yang berlaku. Angka di jam memang kembali ke nol setelah 23.59, namun ia kembali dengan hari yang baru.
Ketika sebagian orang ingin memutar hari kembali, sebagian lain justru ingin segera mengakhirinya. saat kecil ingin segera menjadi dewasa supaya terlepas dari larangan melakukan banyak hal, setelah dewasa justru ingin kembali ke masa kecil yang bisa melupakan masalah pagi hari dengan bermain bola di siang hari. Ia tak pernah berkhayal ke masa yang mana yang terlihat menarik.
Namun entah ingin cepat berlalu atau ingin kembali setidaknya masih punya keinginan dan tujuan. Begitu sadar keinginan itu tak mungkin tercapai maka akan memilih keinginan baru, harusnya begitu. Bahaya ketika tak ada sesuatu yang diinginkan. Sadar kaki ada yang mengikat kuat, bisa berjalan namun tak bisa lepas. Sejauh apa ia melangkah, kakinya tersadar akan diseret kembali disadarkan kau tak bisa melangkah jauh.
Akhirnya kesadaran tak bisa melangkah jauh membuatnya justru malas melangkah, ia lebih memilih diam dan menjadi sunyi.
Komentar
Posting Komentar