Permada dan Halal bi Halal


Secarik catatan delapan tahun


Hari ini aku secara tiba-tiba diminta untuk bercerita tentang perjalanan acara Halal bi Halal (HBH) yang sedang berlangsung di Subang. Maka aku bercerita sedikit yang masih ingat tentang perjalanan Halal bi Halal dari tahun pertama pada tahun 2017. 

Namun dalam tulisan ku ini akan diawali dengan awal Permada Cirebon. Karena Permada berperan penting dalam memulai HBH. Aku mulai…


——


Gagasan awal Permada Cirebon


Di penghujung 2016 aku diajak oleh teman sesama alumni Pondok Pesantren Dar Al Tauhid untuk membentuk sebuah wadah untuk menampung ide-ide alumni yang kebetulan sedang menjadi mahasiswa di daerah Cirebon. 


Awal mula nya ide ini kurang tahu betul persisnya. Kemudian aku ketahui dari cerita bahwa Ide Gagasan membentuk wadah ini datang dari pemikiran seorang teman, Zahid. Kemudian si Zahid ini membicarakan gagasan dengan Ali, Mif, Paris dan Poltak alias Sidik. Pertama ngobrol di tongkrongan daerah graksan. Kemudian ngobrol tentang pendataan alumni di taman IAIN lalu lebih serius ngobrol lagi di warung makan Sambel Layah, dimana ada Mba Rohmah yang merupakan alumni pesantren juga kerja disitu. Sekitar 20 orang ikut kumpul.


Kemudian setelah itu baru mereka ngobrol dengan aku dan mendengar ide seru itu. Aku yang pada tahun itu menyukai kegiatan-kegiatan komunitas langsung setuju dengan ajakan Zahid, Ali, Mif tanpa babibu basa-basi. Anehnya aku yang diajak aku pula yang malah menjadi ketua pertama, ini terjadi tepat malam tahun baru di bukit Sanghyang Dora Leuwimunding Majalengka. Mulai dari sini sistem tunjuk di permada dimulai hehe (karena kami semua berporses bersama, jadi tidak ada yang menolak ketika ditunjuk diberikan tugas, belajar menghargai kesempatan). Bismillah dengan melihat semangat menyala dari teman yang lain aku siap mengabdikan diri. Tahun baru semangat baru.


Pergerakan seringkali dimulai dari Kontrakan Zahid, Paris, Slamet dan Poltak muncul berbagi ide aspirasi tentang permada. Kontrakan yang ada di Jalan Kandang Prahu itu juga sudah seperti sekre pertama permada hehe, tempat berkumpulnya teman-teman permada. Aku juga ingat dulu itu ada keyakinan di permada seperti ini, “yang penting kumpul dulu, nanti juga banyak ide muncul.”


Setelah data alumni terkumpul kami Sowan kepada Mayasikh kami di Dar Al Tauhid Arjawinangun: KH. Ar. Ibnu Ubaidillah Syathori, KH. A. Chozin Nasuha. KH. Ahsin Sakho Muhammad, KH. Husein Muhammad, KH. Mahsun Muhammad, KH. Marzuki Wahid. Terima kasih tak terhingga atas segala doa dan supportnya. Jazakumullah khoiron ahsanal jaza.


Kemudian membentuk kepengurusan (diantaranya ada bidang pendidikan, agama, seni budaya, humasy dll) kemudian setelah itu menjalankan program permada seperti kajian mingguan, kunjungan ke rumah anggota setiap bulan yang diisi tahlilan bersama dan tugas imam tahlil bergantian setiap bulan untuk terus mengamalkan apa yang didapat dari pesantren (selain silaturahim dan rapat bulanan juga bisa makan gratis hehe maklum mahasiswa, alhamdulillah tidak ada tuan rumah yang keberatan, mohon maaf juga karena ada satu dua anggota yang belum sempat menjadi tuan tumah, maaf ya fery adoh sih umahe hehe).


Kemudian program lain nya itu ada ziarah dan studi sejarah, kemudian juga ikut hadir di berbagai acara kampus, mengadakan galang dana untuk yang membutuhkan bantuan, memberikan motivasi kepada santri yang ingin kuliah, menggelar acara bedah buku dan seminar di pesantren, meramaikan acara haflah pesantren dgn menggelar bazar buku, warung kopi juga bantuan kesehatan, menggelar pentas seni dan masih banyak lagi agenda lain nya (ini sesuai dengan keahlian dan hobi kami masing2 sih, kuliah di kesehatan ya buka posko kesehatan, kuliahnya senang berpikir ya buka kelas diskusi dan kajian), yang tidak boleh lupa setiap tahun baru meski camping syukuran ulang tahun permada hehe. Semua ini bisa terlaksana karena ada anggota yang hebat di dalamnya. 


Aku ingat tepatnya di Bulan Mei 2017, permada bisa mengelar acara yang setelahnya aku ditelpon banyak orang yang ingin mengundang narasumber yang sama dalam satu panggung seperti yang kami lakukan. Permada saat itu mempersembahkan bedah buku secara 2 malam berturut. Kami menghadirkan Buya Husein, Walid Ahsin, Abi Mahsun, dan Abah Basith. 


Selain itu juga permada tidak ada kesulitan ketika mencari narasumber hebat dalam acara seminar, Selain Buya Husein yang selalu support acara kami sebagai mahasiswa, juga ada yang selalu meluangkan waktunya untuk hadir di acara seminar yg kami buat, seperti Abi Marzuki Wahid, Pak M. Ali Chozin, Gus Nayil, Gus Althof, Gus Adi Failasuf, kang Husein Ali dan lainnya. Matur nuwun sanget semua supportnya dan keterlibatan langsung nya. Tentunya ini semua bukan karena permada, tapi karena rasa Cinta kepada Dar Al Tauhid.


Tahun 2017 dengan semangat yang masih menyala selalu memikirkan ide “buat acara apalagi ya?”. Di sini aku sebagai ketua benar-benar belajar menjadi orang yang selalu berpikir ke depan. Kadang kami terkesan terlalu berani, perlu diketahui bahwa status kami masih mahasiswa belum punya penghasilan tetap. Dana selalu menjadi obrolan penting gimana ya cara mendapatkannya. 


Aku hanya punya modal percaya diri karena melihat teman-teman lain selalu solid. Entah bagaimana ceritanya, Alhamdulillah setiap selesai menggelar acara, laporan keuangan yang dibacakan suci, ninit, koimah selalu saja mengatakan bahwa ada lebihan dana yang masuk untuk kas. Karena ketika menggelar acara semacam seminar selalu mendapat support yang tak pernah terhenti dari banyak orang seperti senior yang saat itu masih di pesantren seperti a kholis, man ahonk, kang faki, kang hai, noval, yana dll. A kholis dan mereka juga lah yang kemudian setiap tahun  selalu menyalakan semangat untuk acara Halal bi Halal.


Tentunya terima kasih yang tulus dariku kepada teman awal permada cirebon. Suwun zahid, ali, mif, slamet, paris, poltak, fery, aldis, aris, aziz, bro, urang, rizki, koimah, suci, ninit, alya, aan, tati, yayah, hilya, afni dan siapa pun yang pernah terlibat.


——-


Halal bi Halal Pertama


Kembali lagi ke ide di 2017, terpikirkan untuk membuat acara halal bi halal. Saat itu saya berfikir alumni pesantren yang masih menjadi pelajar atau mahasiswa tidak banyak ruang untuk saling bertemu dengan pengasuh dan sesama alumni. Targetnya saat itu memang alumni yang muda, tetapi kami juga tidak lupa sowan kepada alumni yang sudah bapak-bapak dan ibu-ibu.


Alhamdulillah mereka juga support, sayangnya belum bisa untuk ikut serta di acara Halal bi Halal. Saya rasa itu tidak masalah, karena ini halal bi halal pertama, yang penting gerak aja dulu, kurang lebihnya kita evaluasi bersama seperti kegiatan yang sudah-sudah. Setiap tahun kemudian selalu begitu tidak melupakan sowan kepada mereka.


Mulailah kami bekerja mempersiapkan halal bi halal, sistem tunjuk permada memutuskan Zahid sebagai ketua HBH petama. Masalah dana seperti biasa, modal utama kita adalah sing penting yakin. Alhamdulillah banyak dibantu oleh tuan rumah di Krangkeng Indramayu, suwun ali bray, keluarga dan teman2 disana yang banyak membantu Kami juga memulai pencarian data-data alumni pesantren untuk menyebarkan informasi dan mengundang mereka  hadir ke acara halal bi halal, beberapa alumni ikut menyumbangkan dana lebih besar dari yang diharapkan, terima kasih. Singkatnya acara berjalan sukses meski secara konsep terbilang sederhana. 


Banyak masukan dari sana-sini untuk HBH selanjutnya. Kadang beberapa temen permada kesel juga ketika ada orang yang terlalu ngomongin koq HBH seperti itu, harusnya begini-begini. Kenapa kesal, karena ketika kami mempersiapkan acara dan mengubungi mereka justru dibalas dengan sikap acuh, giliran udah selesai acara baru ngomong ini itu. Tetapi untungnya itu hanya satu dua orang, biasalah hidup ada aja salahnya. Respon kami saat itu, “nggih maturnuwun saran lan masukane.” Intinya tingkat kepuasan saat itu bisa dibilang 90% lebih dan mendapatkan banyak semangat untuk HBH selanjutnya. Krangkeng menjadi awal HBH dimulai


——-


Halal bi Halal Kedua


Belajar dari HBH sebelumnya, di tahun 2018 itu kami ingin lebih baik lagi (meskipun semua baik, tapi selau ingin lebih baik). Pertama adalah mencari lokasi, saat itu wali santri di Sumber Cirebon menawarkan diri. Kami langsung setuju, selain karena nggak ada tawatan lain hehe, ini juga sangat cocok dengan keinginan teman-teman permada, bahwa Halal bi Halal setiap tahun harus muter ke berbagai kota. Selain itu dari segi acara juga ingin ada nuansa baru, akhirnya ditambah dengan agenda santunan anak yatim dan ziyaroh bersama. 


Kenapa santunan anak yatim? Karena kami berpikir supaya manfaat Halal bi Halal ini tidak hanya dirasakan oleh alumni. Kenapa Ziyaroh? Tentu sebagai anak muda kita jangan sekali-kali melupakan sejarah.


Alhamdulillah acara sukses dengan permada sebagai panitia inti, kemudian dibantu alumni lain dari tiap angkatan dan wilayah serta juga oleh teman-teman sumber seperti masruri, ubed, haikal dll yang terlibat. Makasih Sumber sudah menjadi tuan rumah demi tetap berlanjutnya acara Halal bi Halal.


——-


Halal bi Halal Ketiga


Pada tahun ketiga tepatnya tahun 2019 kami belum mendapatkan lokasi karena belum ada tawaran yang masuk untuk menjadi tuan rumah. Tetapi semangat kami ingin HBH tetap ada. Oh iya sekedar informasi, di tahun ini saya sudah tidak menjabat menjadi Ketua Permada, saya dan teman-teman lain merasa perlu ada regenerasi. Singkat cerita dengan sistem demokrasi terpilihlah mba Sri Ayu lestari menjadi ketua dibantu teman-teman seangkatan seperti lia, aw, jek, ucup dll. Mereka juga ingin meneruskan halal bi halal.


Entah kenapa aku lupa siapa yang nembak, tiba-tiba rumahku yang di Majalengka ditunjuk menjadi tuan rumah halal bi halal. (Penugasan saling tembak dan saling tunjuk ini sering terjadi, alhamdulillah selalu sukses, karena tidak asal tunjuk melainkan ikut mensupport.) aku berpikir sebentar, ngobrol dengan keluarga, dan akhirnya okelah. Karena aku juga cinta dengan semua yang behubungan dengan Dar Al Tauhid (dua kakak dan satu adik ku juga adalah santri DT). Juga sekaligus meneruskan semangat berani bergerak kepada pengurus permada yang baru.


Nuansa baru yang kami tambahkan dalam acara HBH ketiga yaitu mengadakan pengajian untuk masyarakat setempat. Tentunya agenda acara di tahun sebelumnya yang dirasa baik tetap dilaksanakan seperti santunan anak yatim, ziarah (pada tahun ini ziyaroh nya ke Maqbaroh KH. Abdul Chalim yang kemudian akhir2 ini diberikan gelar Pahlawan Nasional). Selain untuk alumni pesantren, permada juga ingin memberikan kesan baik halal bi halal ini ke masyarakat sekitar juga memperkenalkan sekilas tentang Dar Al Tauhid.

Ini juga menjadi halal bi halal pertama dengan pengurus permada yang baru. 


Alhamdulillah acara berjalan sukses, keren ayu, lia, aw (meskipun saat sambutan menjadi ketua terucap, “kitae deg-degan ini”.), jek, ucup, ruri dll dan pengurus sebelumnya yang masih ikut terlibat, selama masih bisa bantu ya ikut bantu, makasih juga keluarga saya dan para tetangga yang membantu. hehe 


———


Halal bi Halal keempat


Bulan puasa di tahun 2020, Dunia dan Khususnya Indonesia sedang pandemi covid-19. Demi kebaikan bersama, maka Halal bi Halal ditiadakan. Selain hbh, program permada lain juga banyak yang tak bisa berjalan. Ya bagaimana lagi, ada waktunya kita isitrahat. Begitu juga tahun selajutnya 2021, masih pandemi dan HBH ditunda lagi. Padahal sudah ada 2 lokasi yang menawarkan diri menjadi tuan rumah.


Barulah di tahun 2022 bisa kembali dilaksanakan Halal bi Halal. Lokasinya di Singaraja Indramayu, di rumahnya Pak Imron, alumni yang memondokan semua anaknya di Dar Al Tauhid. HBH tahun ini dengan konsep acara yang sama meskipun tidak ada ziyaroh (kami permada juga selalu mengasakan kepada tuan rumah bahwa acara nya Halal bi Hall, jangan terbebani dengan HBH sebelumnya yang ada acara ini itu. Kalau tidak memungkinkan ya tidak usah dipaksakan). 


Pengajian umum untuk masyarakat di acara HBH tahun itu dihadiri banyak warga. Suwun Pak Imron dan sekeluarga, terutama anake, kang Nabil batur angkatan di pesantren dan sampe sekarang masih bebaturan. Kang barak alias Hasan yang jadi ketua saat itu sempat pusing karena sudah mepet dimulainya acara dana masih kurang, Alhamdulillah bisa berjalan lancar sampai selesai dan justru bisa ada lebihan dana buat halal bi halal selanjutnya.


——-


Halal bi Halal kelima


Pada tahun 2023 kemarin, Halal bi halal didakan di amis Cikedung Indramayu, di kediaman Pak Kyai Hariri. Sebenarnya tawaran tempat ini menjadi tuan rumah sudah dari tahun sebelumnya. Pada edisi tahun ini Alhamdulillah diadakan Ijazah Aurod dari Kyai Kami, Pengasuh Kami, Abah KH. Ibnu Ubaidillah Syathori. Sudah lama para alumni mendambakan ijazah wiridan yang selalu diamalkan oleh beliau.


Pada tahun itu pula semakin ramai dan beragam alumni yang hadir, bukan hanya didominasi alumni muda tetapi juga dihadiri bapak-bapak dan ibu. Jarak yang semakin jauh tentunya menjadi kendala bagi alumni yang ikut hadir. Namun alumni Dar Al Tauhid memang dimana-dimana. Jauh bagi sebagian tetapi dekat bagi sebagian yang lain.


Alhamulillh acara berjalan lancar, maturnurun sanget Pak Hariri, kang Husni dan keluarga serta para alumni di daerah terisi yang banyak membantu, dimyati jabal dll. dan Balya yang menjadi ketua harus ojag-ajig mana-mene kesuwun pisan.


——


Halal bi halal keenam


Tahun ini 2024, enam kali sudah Halal bi halal diadakan di Pusakanagara Subang. Pak Shohib sudah menawarkan tempat ketika acara HBH di Cikedung di penghujung acara. Aku yang mewakili panitia tidak bisa langsung mengiyakan karena harus mempertimbangkan banyak hal. Dan Pak Shohib pun memahami, ia menghargai aku dan panitia lain karena menurutnya kami lah yang sudah memperjuangkan ini, sudah pengalaman tentang Halal bi Halal dari mulai persiapan sampai selesai. 


Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya panitia sepakat untuk menetapkan acara Halal bi Halal di Pusakanagara Subang. Persiapan dimulai seperti biasa, melakukan kordinasi antara permada dan yang akan menjadi panitia di lokasi Pusakanagara. 


Singkatnya, halal bi halal berlangsung. Tamu yang datang semakin banyak dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan antara orang tua dan alumni yang muda sekarang jumlahnya sudah seimbang. 


Dari segi acara kami tetap mempertahankan yang sudah ada seperti sarasehan alumni dan santunan anak yatim. Jika di tahun kemarin ada acara ijazah Kumpulan Wirid KH. Ar. Ibnu Ubaidillah Syathori, maka tahun ini diadakan Ijazah Kitab Ya Haadiy.


Terimakasih kepada panitia Halal bi Halal tahun ini. Baik teman-teman permada dan panitia lokal dari Subang. Alhamdulillah acara berjalan sangat sukses dan mengesankan


——


Pojok


Aku tulis cerita ini dalam perjalanan pulang dari Subang ke Cirebon. Masih terlalu bahagia teringat dulu 2017 ingin membuat acara Halal bi Halal sebesar ini. Terharu.


Di sisi lain sedih juga karena teman permada awal tidak semua bisa hadir menyaksikan sesuatu yang dulu kami dambakan. 


Aku paham semua masa ada manusianya, dan semua manusia ada orangnya. 


Harapanku cuma satu semoga dengan semakin banyak yang ikut serta, tetap terjaga nilai HBH yang dulu aku dan teman permada awal cita-citakan.

Jangan sampai kekhawatiran yang kami takutkan terjadi. 


Terimakasih Permada Cirebon

Terimakasih Halal bi Halal

Terimakasih semua yang telah terlibat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Cara Jatuh Cinta Pada Buku

Ketika Sepi

Introspeksi